Senin, 26 Desember 2011

Both of which can not be one




Air mataku bukan lagi embun

 tapi nanah serupa getah dari kehidupan yang mentah...
Malamku bukan lagi bintang dan ketenangan, namun bak padang pasir berhawa panas dan arang beterbangan...

Sayangnya aku begitu mencintaimu, hingga api itu adalah salju

Aku serupa ratu, tapi begitu fakir untuk jiwaku...

Sayangnya aku begitu mencintaimu...

Tapi kita tak akan pernah bisa menyatu

karena engkau seribu dan aku satu, mengejarmu terlalu sulit untukku..

Aku manusia di persimpangan,
Sejuk dan gersang...
Di kasur yang sama kita pejam mata
Tapi tidurku bukan tidurmu,
Mimpi mu juga bukan mimpiku,
Lalu bangunmu juga bukan aku...

Aku terbit dan kau terbenam..
Lalu kapan kita sejalan
Bagai organ respirasi dan udara
saling membutuhkan
Tapi kau anggap aku debu yang selalu menyesakan
 hingga aku enggan memaksakan

Daun yang sudah jatuh tak mungkin kembali hidup pada rantingnya...
Begitu pula aku yang tak ingin mengulang perjalanan cukup panjang

Dan kau berlalu tanpa pamit hari itu...
Membuat aku berkata di balik jendela..
Sayangnya aku terlalu mencintaimu dan
Sendiri membuatku jauh lebih baik dari pd berdua yang tak pernah satu....

Bintang itu benderang
Dan kau adalah malamku yang kelam..
Kisah kita adalah trauma yang bisu
Maka cintaku adalah air hujan yang membuatku demam dipersimpangan jalan...

Senin, 07 November 2011

Obsesi

     Akhirnya, aku menyalami semua obsesi duniawi, hingga tak ada yang aku ingini selain mempersiapkan kebaikan dalam butir-butir hari menuju upacara kematian. Akhirnya kehidupanku tak butuh lagi pujian, muak dengan kearoganan. Sesaat lalu, aku adalah wanita hedonis yang tak pernah hebat, yang hanya bangga dengan kekaguman mereka, mengejar apa yang tak perlu aku kejar, wajah-wajah munafik, hari-hari yang dengan bangga aku mengecewakan Allah dan kau sayang, sekarang aku kelelahan dan sadar dari kebisingan. Tapi aku masih sangat beruntung karena Allah masih sangat Maha baik kepadaku, terlebih lagi kau masih sabar menungguku sayang.
     kehidupanku saat ini, adalah kehidupanku yang paling indah, dengan segelas kopi untukmu dan secangkir teh hangat untukku di pagi hari usai shalat subuh. kali ini aku sungguh terobsesi sayang...terobsesi untuk selalu membahagiakanmu, terobsesi untuk menjadi wanita terhebat di seluruh jagat raya namun hanya bagimu...tak untuk siapapun.
     tak perlu kau merubah dirimu sayang, karena aku yang akan menghiasinya dengan selalu menciumi hatimu. akan aku rawat kehidupan kita, apapun yang ada di dalamnya, jangan tekuk wajahmu sayang, Allah bersama kita....

Selasa, 01 November 2011

Autobiografi





Sabar…bukan harus di tuliskan
Hanya ingin bernafas dengan kesabaran
Namun tak akan pernah lagi ku tulis angan
Letih aku berjalan dalam cerita cinta lamban

Sanggupkan aku
Mengutip waktu
Dalam kalimat syahdu
Berisi suara percakapan semu dulu
Mampuhkah kita
Menuliskan cerita di atas kanvas masa
Coretan perjalan berdua

Adakah kesabaran
Karena terhimpit benteng keterpaksaan
Bila ada…
Itu hanya dari sempitnya atmosphere jiwaku yang beku


Ku mohon…
Jangan lagi kau baca autobiografiku…
Cukup saja aku yang tahu…
Karena disana kau akan mendapatiku
Sebagai jiwa tanpa daya
Sebagai cerita tanpa bijaknya kata

Disana pula kau akan membaca berjuta puisi
Dengan meteri mati
Apakah kau masih akan tetap menghinaku
                                        Ketika kembali akidah dan keimananku
Diguncang pemberontakan terhadap takdirku
Putus asa dengan baik lebih mulia bagiku
Dari pada harus memaksamu untuk mempercayaiku


Ada ke konyolan pada karya kata-kata ku
Dengan memperdayakan raga sebagai tahanan cinta

Ada ketololan di atas kepalaku
Dengan membangun prediksi di atas rahasia Ilahi

Ada kenihilan dari fikirku…
Dengan membiarkan nalar membangun definisi tanpa arti

Sudahlah…
Sabar yang baik
Sabar dengan sadar
Sabar dengan radar hati yang benar
Allah akan mengusap luka pada pusat rasa
Mengganti tangis menjadi tawa
Mengganti bengis menjadi cinta
Bukankah
Telapak kaki yang melangkah di jalan Mu
Akan menyuburkan bumi dan mengharumkan arsy

Lalu biarkanlah autobiografiku
Menjadi karya sastra baru…
menjadi literatur semu…
Dan paradigma lalu…

Key Saputra's Photos










ketika wanita




Ketika,
satu jemari mungil terlahir sebagai seorang bayi wanita
Ada naskah kehidupan yang telah dituliskan Tuhan
Ada peran yang harus dia emban
Ada pasangan yang telah Tuhan siapkan meskipun saling berjauhan
Ada rizki yang telah di tetapkan
Ada kecantikan
Ada rasa sakit yang harus dia ikhlaskan dengan senyuman
Ada kebahagiaan besar dari sebuah pertumbuhan
Ada alasan dan tujuan mengapa dia diciptakan

Ketika wanita mencatat apa yang ia rasa
Ada diafragma yang membantu tangannya bekerja
Lalu nafas menjadi kata, dan detak jantungnya menjadi bahasa
Tak jarang gundah gulananya menjadi cerita hebat untuk dibaca

Ketika wanita merasa…
Akan ada cerita yang begitu sempurna
Dan ketika  wanita bercerita
Akan ada sejarah baru untuk anak-anaknya
Bahkan untuk jutaan manusia

Ketika wanita menjadi surga
Ada perjuangan yang begitu sulit dan pahit
Tapi dinarasikan begitu lembut
Dengan bahasa yang selalu manis
Ketika wanita menyimpan surga di telapak kakinya
Surga untuk anak anaknya…

Ketika wanita menjadi sejarah…
Karena dari rahimnya bercucuran darah
Darah yang jatuh bersama seorang pemimpin dunia
darah yang jatuh bersama manusia terhebat
Terlahir dari rahim dari seorang wanita


Dan…
Ketika wanita menangis,
Dia hanya ingin ada seseorang yang mengusap lembut air matanya
Hanya butuh sebelah bahu sebagai sandarannya
Hanya ingin segenggam tangan untuk mengusap dadanya…
Bahwa ada sesuatu di detak jantungnya…



Dan ketika wanita berpuisi…
Dia hanya ingin dipahami
Dia hanya ingin ditemani karena merasa sepi

Ketika wanita berpuisi
Kebahagiaan terbesarnya adalah
Ketika seseorang menciumi lukanya yang perih
Menghentikan rintih…
Meredakan tangis…

Satu dariku,
Karena aku seorang wanita
Kita terlahir bukan sebagai lautan air mata…
Tapi sebagai penyambung doa…

Imam atas diriku


mami aku
Hingga patuhku kembali utuh
Pimpinlah aku dalam sujud
Maka aku akan berusaha zuhud
Rindu yang tak pernah berujung
Membuat aku merasakan cinta yang aku junjung
Shalatlah bersamaku
Dan aku akan menciumu telapak tanganmu
Sebagai tanda penghormatan untuk pemimpinku
Bangunlah di sepertiga malam
Agar kita temui seribu malaikat yang sedang menabur rahmat
Bagi insan pencari Tuhan yang menari di indahnya malam
Allah Maha Baik
Diberikan minum bagi siapa saja yang kehausan
Diberikan makan bagi siapa saja yang kelaparan
Diberikan selimut bagi siapa saja yang kedinginan

Tapi aku ingin bersamamu
Mencari kebaikan dari sisa embun pagi
Aku ingin bersamamu
Ketika awal hari Tuhan serahkan padaku
Memunguti bulir rizki
Aku ingin bersamamu
Ketika matahari memberikan tantangan siang
Agar aku bisa meneduhimu dengan sedikit senyuman
Aku ingin bersamamu
ketika semua orang menghujatmu
agar hujatan mereka memukulku
aku tidak akan membisu ketika dunia menertawaimu
karena aku akan menjadi pakaianmu yang paling mahal
dan alas kakimu yang paling mewah
agar dunia menghargaimu dengan kederajatan yang tinggi di tempat terindah
dan aku akan menutup matamu
ketika harimu kau akhiri
dan kelak semoga kau mengantarkan aku
ke tempat peristirahatanku yang terindah
tanpa kau bangunkan aku lagi
tanpa ada subuh
dan tanpa ada pagi

Night Notes





Allahku yang maha baik...
aku ingin bercinta dengan mu sebelum aku tertidur
berkata mesra karena dari segala yang ada Engkaulah yang paling dekat...
Allah, dunia ini sering sekali membingungkanku
maka aku yakin jalan menuju Engkaulah yang tak akan pernah menyesatkanku..
Allahku yang Maha lembut..
jika aku adalah wanita terburuk di dunia
buatlah aku adalah orang yang tak pernah bosan mencoba berbuat baik
walau setiap hari hanya satu kebaikan saja yang tertulis sebagai catatan indahku di buku Mu ya Allah...
jika hasil yang aku dapatkan saat ini adalah suatu keburukan, itu adalah hasil dari buruknya aku,
tapi aku yakin suatu saat, hal yang baiklah yang mampu mengangkatku, ketempat paling indah dimanapun itu, sekalipun tempat itu ada di hatiku, pasti di sana ada Engkau yang begitu lembut
Terimakasih untuk semua yang terjadi hari ini
 untuk matahari dan untuk hujan sore tadi...

Catatan Akhir Senja


Kau tahu betul aku hanya seorang wanita...
aku hanya awak kapal dan kaulah nakhodanya, bukankah selama ini aku diharamkan untuk menentang seorang imam, juga diharamkan untuk mengambil keputusan dalam bahtera yang kau kayuh, maka aku akan diam menunggu laju ini berlabuh, dimanapun itu.
     Setiap hari aku menunggumu seperti menunggu kumandang adzan, lalu bersiap siaga bila kau datang, masihkan kau tak melihat bahwa kau adalah suatu kebutuhan yang aku tunggu setiap harinya...
     Aku bisa sangat bahagia hanya dengan melihatmu menyantap makanan yang aku buat. aku bisa sangat bersedih hanya dengan melihat wajahmu yang tengah tidur, sedikit bodoh dengan berfikir, bagaimana jika suatu saat aku tidak dapat menemanimu lebih lama lagi, akan sanggupkah aku?
     sekarang kita dapati, kita yang sama-sama saling membutuhkan tapi tidak pernah saling meraba hati. kita yang katanya saling mencintai tetapi juga saling menyakiti, mengagumi tapi menghina, sedikit melelahkan memang perjalanan ini.
     aku menerimamu dengan banyak sekali sisi kehidupan yang terkadang sangat menyakitiku. tetapi aku mencintaimu dan aku tidak mempunyai kehidupan lain selain denganmu. kehidupanku hanya saat kau berada disampingku dan bisa ku sentuh, selebihnya aku hanya ingin menjadi pendengar yang baik dari ceritamu di luaran sana, memang terlalu sempit pandanganku. 
      Tapi untuk kali ini, jika aku hanya seonggok keburukan untukmu, aku akan memberikan kesempatan untukmu, agar kelak kau menemukan seorang yang sebening berlian yang akan selalu membawa kebaikan untukmu. Mungkin dengan itu aku akan menjadi seorang wanita yang tidak terlalu berfikiran sempit atas kehidupan ini. Aku harap semua yang terjadi dalam perjalanan kita adalah hal yang paling baik, aku tetap mencintaimu seperti apapun kehidupan kita sekarang ataupun nanti. Aku ingin hidup dari belas kasihan Tuhan, bukan dari belas kasihan manusia yang patut dikasihani....
     maafkan jika ada hati yang sakit, ampuni jika jiwa terluka karena seperti ini lah wanita yang tak mampu mengungkapkan rasa, tapi anggap saja ini hanya sebuah catatan di akhir senja...hanya sebuah catatan tak bernyawa.
    

Selasa, 11 Oktober 2011

Aku Bukan Nanti

Aku, bagaikan jentik, bagaikan titik
yang tak mampu berlari menjauhi apa yang terjadi hari ini
tak mampu juga berprediksi mendekati masa yang belum jua aku lalui
aku, adalah hari ini, yang entah esok pagi
aku adalah mata yang melihat kejadian hari ini
aku adalah telingan yang mendengar suara adzan subuh tadi
aku ingin,
hari ini adalah aku yang bersyukur, yang hanya hidup di detik ini saja
aku bukanlah hari esok  yang tidak bersosok
aku bukan nanti, karena hari ini tak bisa ku ganti


Jumat, 30 September 2011

thank you enough

kesetiaan dan cinta,
nafas air dan udara
tidur kita, makan dan bercanda
peluk yang hangat dan kata kata mesra
aliran darah yang tidak beku
gaya bahasa yang tertata...
ah..terimakasih banyak ini sudah sangat cukup untukku...

rasanya aku tak perlu lagi menuntut banyak kepada hidup
buktinya tanpa aku pinta, Allah begitu maha tau apa yang aku butuh
dan rasanya...sudah sangat cukup
jika aku akhiri semuanya dengan syukur
segala apa yang menempel pada jasad dan kehidupanpu
sudah yang paling baik untukku...

terimakasih ya Allah...
karena apa yang aku makan selalu enak di lidah
minumanku selalu sejuk dan basah
kekasihku  selalu setia dan bijaksana
lengkap...

tak berani kini aku mengeluh kepada makhluk
aku sudah bahagia
dengan mmenyuruh hatiku untuk berkata...
terimakasih...ini baik untukku...
aku hanya ingin bersyukur dan tidak mau menjadi hakim
aku ingin menjadi si sederhana yang apa adanya...
itu saja...

Current Thinking




Bahasaku akan mati
Tanpa inspirasi
Tapi dengan mati
Aku akan mendapatkan inti
Jiwaku akan hangus
Jika mengikuti arus
Tapi dengan arus
Aku dapat memilh jalan mana yang lurus

Ikhtiar adalah perangai orang sabar
Dan sabar akan menjalar
Menjadi kebaikan yang besar

Tujuanku berasal dari angan
Dan angan adalah mata rantai harapan
Dan harapan membutuhkan perwujudan

Aku benci akan keramaian
Layaknya kebingaran pasar
Saling menawar
Berobral dalam kerubunan moral
Layaknya liberal


Kecintaanku pada sepi
Adalah ketika ia memberi mimpi
Menyajikan inspirasi
Menyusun karangan sunyi
Walaupun sedikit memprediksi
Agak  berhalusinasi
Paling tidak aku menguatkan diri
Melupakan penomena yang menyakiti

Dengan sepi
Fikirku seperti telah mengintari bumi
Dan menaikan harga diri
Yang  ketika diluaran ku lihat seribu harga diri
Di jual tanpa arti

Selasa, 21 Juni 2011

Growing with God Desire






Aku ingin menjadi wanita paling anggun di dunia
dan hanya engkau yang memandangnya,
mudah-mudahan tiada cita-cita yang lebih baik
selain aku ingin membuat hidup dan matimu adalah syurga
lalu menjadikanmu raja
yang dengan kau lah
aku akan lebih mencintai Tuhanku…


Aku ingin menjadikan perbedaan pribadi kita
menjadi sebuah bangunan yang kuat lagi kokoh
dan tak ada siapapun yang dapat menghancurkanya,
aku ingin akulah yang tercantik di hatimu,
akan hadirnya diriku di dekatmu
menjadi sebuah curahan penatmu
kemudian tentramlah hatimu…


Aku ingin menjadi sebab
ketika Allah mencintaimu,
aku ingin menjadi sungai
yang mengalir ketika dirimu tandus
dan membutuhkan kesejukan,
aku ingin air matamu adalah air mataku
dan akan aku usap dengan belaian lembutku,
aku yang akan selalu meluhat perangaimu
ketika engkau tertidur lelap,
karena aku harus mulai mencintai kekuranganmu
lalu memahaminya.


Aku akan membuatmu
menjadi menjadi laki-laki paling tampan setiap waktu,
agar semua orang tahu
akulah wanita paling bahagaia di dunia
karena telah mendampingimu…
Aku tak akan pernah berani menghapus masa lalumu lelakiku,
karena itu rahasia hatimu,
aku hanya akan membuatkan cerita baru dalam hidupmu
hingga engkau benar-benar membutuhkan peranku.


Lelakiku…
tempat sujudku basah karena air mataku,
aku meminta dirimu kembali untuku,
untuk kembali menjadi seorang raja dihatiku,
tapi yang ada Tuhan memberikanku cobaan terlebih dahulu untuk ku atasi,
tapi atas kekuatan yang diberikan pula oleh Nya aku tak akan gentar oleh itu.
Tapi mengapa engkau diam
saat beberapa pertanyaan terlontar untukmu
ada apa dengan sikapmu,
seperti tak ada lagi cinta di hatimu,
engkau pergi justru saat aku sangat mencintaimu
dan amat sangat mencintaimu
taat dan patuhku masih  Tuhan dan untukmu lelakiku
Mungkin saja aku bukan orang pertama di hatimu,
tapi aku
ingin menjadikanmu yang pertama
dan yang terakhir,
aku akan mendobrak semua pertahanan
yang menghalangiku untuk menjadikanmu raja di hatiku.


Tenang lelakiku…
segala yang engkau cintai
akan aku cintai pula,
semua yang engkau benci
akan aku benci pula
, karena aku tahu bagaimana diri
dan benteng pertahanan kaidahmu.
Jangan sebut aku seorang penyair
yang sering bermain dengan kata-kata lelakiku…
karena aku benci ketika kau katakan itu,
aku tidak akan mampu
menuliskan apapun dengan tangan lemahku
apabila hatiku tidak merasakan sesuatu.


Aku benar-benar ingin menjadi sandaran untukmu,
walapun aku tak dapat melakukan sesuatu yang besar
tapi aku sangat percaya
apa yang datang padaku
adalah sesuatu yang telah Tuhan pilihkan untuku,
untuk aku pelajari juga untuk aku syukuri…


Lelakiku…
jangan pernah tertawakan aku
dengan keadaanku sejak pertama kau temukan aku dahulu…
aku dilahirkan menjadi seorang wanita miskin
yang penuh dengan cobaan,
lalu aku mencoba menyentuh dan mendalami ilmu

Jauh didasar hatiku
aku ingin tumbuh dan mengerti
sesuai dengan keinginan Allah,
kehidupan itu sendiri yang mengajariku
bagaimana caranya berdiri tegak
hingga aku tak pernah menyesali
apa yang telah hilang dari hidupku
termasuk kehilangan orang yang sangat aku cintai,
tapi kali ini aku tidak mau kehilangan dirimu lelaki hebatku…sungguh…







Kamis, 16 Juni 2011

Kau Inspirasi






Sejuta puisi kehilangan kata-katanya
Berjuta cerita kehilangan alurnya
Bagai seorang ibu yang kehilangan bayinya
Dan seorang penulis kehilangan penanya
Bagai seorang bijaksana kehilangan kharismanya
Bagai nuansa tanpa udara


Seribu pujangga menunggu kau bercahaya
Untuk menuliskan lagi syairnya
Ribuan penulis menunggu kau kembali berdiri
Dan meneruskan cerita hebat tanpa fiksi

jika senyummu merekah sedikit saja
Ku yakin musim semi akan tiba
Seperti kebahagian seorang ibu yang menemukan bayinya
Bagai manusia bijak yang berkharisma
Bagai puisi penyair terhebat di dunia


Aku yakin punjangga besar
Tak akan mampu menuliskan hebat syairnya
Sebelum kau kembali berkata
Dan bangun dari murung buatan fana
Aku yakin berjuta cerita tak akan pernah terbaca
Sebelum dunia melihatmu bercahaya
Dan kembali meratakan jalan ke surga

Kau inspirasi yang bernyawa
Matimu akan dihidupkan manusia
Hidupmu akan di tinggikan berjuta raga

Tersenyumlah agar jendela dunia kembali terbuka
Agar atmosphere baru tercipta di udara
Agar kata-kata indah kembali menjadi besarnya karya
Agar kertas menjadi panggung cerita
Yang akan di baca masa

Aku yakin karenamu
Pena penyair kembali mengukir
Fantsticnya semesta

Agar pencipta lagu
Kembali bersenandung
Membumingkan kembali musik terbaik dunia

Ku yakin itu terjadi
Jika kau mampu berdiri lagi
Karena kau akan tersenyum lagi
Menjemput cahaya yang meraja di atas kepala


Curahan jiwa ini adalah teriakan semangat
Untuk manusia-manusia terhebat di dunia
Yang mampu berdebat dengan argument dunia yang berat

Ini adalah amanat
Untuk semua manusia dengan peran terberat
Dan bagiku semua peran yang berat adalah bagian dari manusia hebat

Sabtu, 11 Juni 2011

Dark and Candle Light

Lilin itu baru saja ku tiup
Ternyata udara yang keluar lewat mulutku
Mampu memadamkan cahaya indah penerang gelapnya ruang


Ah sayang, kau tak ku lihat..
Tapi tubuh hati, fikiran dan jiwaku
Jelas merasakan keberadaanmu
Yakin sekali iman dalam cintaku
Sebenarnya hanya itu penerang kecilku
Ku gengam tangan hangatmu,
Dan itulah sebenar2nya duniaku..
Ku rasakan setiap garis d telapak tanganmu..
itulah takdir dan nasib yang akan ku ikuti...
Sampai aku mati..
Pertanda aku siap menemanimu, menjalani kehidupan..
Sampai akhir garis, kematian...




Jangan kau nyalakan lagi lilin itu
Sejenak saja aku ingin gelap
Bukanya aku tidak ingin melihat indah wajahmu
Tapi aku hanya ingin merasakan sebesar apakah cinta itu di hatiku
Tanpa aku melihat semua yang terlihat indah
Biar ku cium saja bibir mu dalam gelap
Aku mohon jangan lagi kau nyalakan lilin itu
Agar  tiada yang senikmat mencintaimu
Agar  tiada yang senikmat menciummu
Agar  tiada yang senikmat memeluk tubumu
Tak apa gelap saja sayang..aku menyukainya
Bicaralah walau harus berbisik...
Gelap itu nikmat untukku..
Karena dunia yang terang benderang
Membuatku ingin terbang...
Sedangkan aku makhluk tak bersayap...
Terangnya dunia sering membuatku patah arang...
Tapi gelap membuat jiwa, diri, hati bahkan suaraku selalu merendah pada bumi...


Daun terjatuh dari batangnya...
Mungkinkah mencari batang lain sebagai penggantinya...
Seperti itulah aku bila tak ada dirimu..
Terjatuh, terbawa angin dan kering...
Dan tak mungkin tumbuh d batang lain..


Sebenarnya ruanganku benar2 gelap
Sepi
Hanya ada detak jantung dan jarum jam..
Aku pamit untuk menari
Berlari untuk menciummu
Berdansa di atas waktu
Menunggu, 
Tuhan menempatkan aku
Pada garis di tanganmu
Aku mencintaimu...seperti awan dan hujan
Bukankah kita memang satu

Kamis, 09 Juni 2011

Jika Suatu Saat Aku Pergi



Aku terbangun di keheningan malam
Mencoba meraih firdaus suci dengan lantai keras di bawah langit-langit bumi
Aku dijauhi peradilan ciptaan keduniawian
Mencoba berargumentasi tentang nasib dan takdir
Mungkinkah aku harus beranjak dengan damai dari perdebatan tanpa hal yang direbutkan
Di hening malam yang sunyi fikiranku menciptakan kegaduhan
Yang harus segera aku tinggalkan
Daun telingaku aku tutup dengan kedua telapak tanganku
Mencoba menutupi semua cemoohan nasibku yang tak pernah berhenti menggerogoti tubuhku
Teriakan tak bisa lagi aku jadikan senjata andalan untuk membuat nasibku hengkang dari malam-malamku dan mengganggu waktu tidurku
Ya Allah..ini sudah jam dua malam
Engkau masih membiarkanku berteman dengan kesusah payahan
Tubuhku sudah dingin
Aku  ingin tidur
Dan jika suatu saat aku pergi
Ku ingin itu yang terbaik

Hei..
 untukmu yang tengah tertidur di dunia yang mencintaimu
Tidurlah dengan nyenyak tapi malam ini aku deskripsikan  sebuah wacana untukmu
Tak sudi jikalau aku harus dipermainkan nasib
Tanyakan pada sejuta orang yang kau kenali
Apa yang mereka rasakan jika benar-benar harus menunggu sesuatu yang tak pasti
Apa kau mau kebencian menggeliat bagai akar jati di hatiku
Atau kau harus pergi
 dan kau boleh temui aku setelah hatimu tidak bimbang lagi

Untukmu yang tertidur di tentramnya hati dikelilingi orang-orang yang kau cintai
Hiduplah dengan cinta
Dan tetaplah berdherma
Mungkin tak ada pilihan hidup yang kau benci
Sehingga peduli apa kau dengan hidupku
Yang rancu
Jasadku hanya harus selalu ada untukmu
Tidak dengan bathinku yang tak pernah kau jelajahi
Bagaikan kepompong yang setelah satu windu tak pernah menjadi indahnya kupu-kupu
Benar sekali kalau cintaku tak pernah berubah untukmu
Jika suatu saat aku pergi
Aku hanya butuh waktu membenahi hati
Jika suatu saat aku pergi
Aku hanya butuh waktu menyembuhkan diri
Aku takut jika karena ini aku benar-benar tidak peduli lagi

Mati atau tetap hidupkah aku setelah ini
Pincang atau aku gusurkah kakiku setelah aku pergi

Aku mohon…
Apa lagi yang harus aku tonton dari kehidupanmu yang bukan denganku
Apa yang harus aku banggakan dari kisahmu yang bukan bersamaku

Lanjutkan segala pertimbangan
Tinggikanlah angan
Hanya Allah yang tahu
Ada apa di hatiku