Minggu, 22 Januari 2012

Kasian Pintu Kamarku


      asap rokokmu sudah berhenti aku hirup sayang,tak lagi sesak diparuku ketika ku duduk bersamamu, berhenti pula aku mengaduk kopi pahit tanpa gula. Candumu berhenti sayang, tapi kecanduanku membutuhkanmu sulit aku hentikan. Lelaki seperti ini rupanya, lelaki yang ditakdirkan Allah untuk aku cintai. Berwatak keras,  tapi seperti batu dalam aliran sungai pelangi dan aku nikmati walau terkadang aku terjatuh dalam keras kerikilnya.
       Aku menulis tanpa kau sebagai inspirasiku, sama saja dengan kopimu yang pahit. Terkadang aku tertawa sendiri di ruangan kita, kamar yang selalu menjadi tempat peristirahatan dari kelelahan, dari pertengkaran, di kamar ini kita berbaikan dan shalat berjamaah bukan. tapi aku kasihan pada pintu kamar ini, terkadang kau membantingnya terlalu keras jika marah, tapi aku senang jika kau membukanya kembali dengan ramah, memeluku yang tak mengubah posisi tubuhku, sayang minta maaf lah pada pintu!! Hehe…
    

Senin, 02 Januari 2012

Enough Allah for Me

Cahaya yang indah bukan dari tanah,hujan turun juga bukan dari bawah
Mintalah Allah memperhatikanmu, bukan manusia, jika Allah kebutuhanmu,
maka kau tak akan butuhkan manusia.
karena manusia yang akan butuhkanmu. 
Jika Allah begitu memperhatikanmu, apa pedulimu dengan perhatian manusia.
kau tak akan peduli rasa sakit yang datang dari manusia,
karena Allah begitu membahagiakanmu, apakah kau akan peduli dengan kasarnya hati manusia, sementara Allah akan selalu melembutkan hatimu.
hari ini tidak ada lagi rasa sakit, yang ada hanya rasa syukur dan terimakasih
sadar bahwa manusia hanya keterbatasan, sadar jika manusia bukanlah gudang kebahagiaan.
maka ucapkalah, aku akan bahagia jika shalatku baik dan mententramkan hatiku.
aku akan bahagia jika dzikir selalu terlantun indah dari bibirku.
terimakasih banyak manusia, karena kalian sudah menyadarkanku bahwa Allah adalah pilihan yang tepat untuk meminta segala yang aku mau. Namun sayangnya, kali ini tak banyak inginku, aku hanya ingin menjaga ucapanku agar selalu meminta dan berbicara yang baik saja, itu sudah cukup untuk saat ini. Aku dan Allah sangatlah lebih dari cukup.