Selasa, 21 Juni 2011

Growing with God Desire






Aku ingin menjadi wanita paling anggun di dunia
dan hanya engkau yang memandangnya,
mudah-mudahan tiada cita-cita yang lebih baik
selain aku ingin membuat hidup dan matimu adalah syurga
lalu menjadikanmu raja
yang dengan kau lah
aku akan lebih mencintai Tuhanku…


Aku ingin menjadikan perbedaan pribadi kita
menjadi sebuah bangunan yang kuat lagi kokoh
dan tak ada siapapun yang dapat menghancurkanya,
aku ingin akulah yang tercantik di hatimu,
akan hadirnya diriku di dekatmu
menjadi sebuah curahan penatmu
kemudian tentramlah hatimu…


Aku ingin menjadi sebab
ketika Allah mencintaimu,
aku ingin menjadi sungai
yang mengalir ketika dirimu tandus
dan membutuhkan kesejukan,
aku ingin air matamu adalah air mataku
dan akan aku usap dengan belaian lembutku,
aku yang akan selalu meluhat perangaimu
ketika engkau tertidur lelap,
karena aku harus mulai mencintai kekuranganmu
lalu memahaminya.


Aku akan membuatmu
menjadi menjadi laki-laki paling tampan setiap waktu,
agar semua orang tahu
akulah wanita paling bahagaia di dunia
karena telah mendampingimu…
Aku tak akan pernah berani menghapus masa lalumu lelakiku,
karena itu rahasia hatimu,
aku hanya akan membuatkan cerita baru dalam hidupmu
hingga engkau benar-benar membutuhkan peranku.


Lelakiku…
tempat sujudku basah karena air mataku,
aku meminta dirimu kembali untuku,
untuk kembali menjadi seorang raja dihatiku,
tapi yang ada Tuhan memberikanku cobaan terlebih dahulu untuk ku atasi,
tapi atas kekuatan yang diberikan pula oleh Nya aku tak akan gentar oleh itu.
Tapi mengapa engkau diam
saat beberapa pertanyaan terlontar untukmu
ada apa dengan sikapmu,
seperti tak ada lagi cinta di hatimu,
engkau pergi justru saat aku sangat mencintaimu
dan amat sangat mencintaimu
taat dan patuhku masih  Tuhan dan untukmu lelakiku
Mungkin saja aku bukan orang pertama di hatimu,
tapi aku
ingin menjadikanmu yang pertama
dan yang terakhir,
aku akan mendobrak semua pertahanan
yang menghalangiku untuk menjadikanmu raja di hatiku.


Tenang lelakiku…
segala yang engkau cintai
akan aku cintai pula,
semua yang engkau benci
akan aku benci pula
, karena aku tahu bagaimana diri
dan benteng pertahanan kaidahmu.
Jangan sebut aku seorang penyair
yang sering bermain dengan kata-kata lelakiku…
karena aku benci ketika kau katakan itu,
aku tidak akan mampu
menuliskan apapun dengan tangan lemahku
apabila hatiku tidak merasakan sesuatu.


Aku benar-benar ingin menjadi sandaran untukmu,
walapun aku tak dapat melakukan sesuatu yang besar
tapi aku sangat percaya
apa yang datang padaku
adalah sesuatu yang telah Tuhan pilihkan untuku,
untuk aku pelajari juga untuk aku syukuri…


Lelakiku…
jangan pernah tertawakan aku
dengan keadaanku sejak pertama kau temukan aku dahulu…
aku dilahirkan menjadi seorang wanita miskin
yang penuh dengan cobaan,
lalu aku mencoba menyentuh dan mendalami ilmu

Jauh didasar hatiku
aku ingin tumbuh dan mengerti
sesuai dengan keinginan Allah,
kehidupan itu sendiri yang mengajariku
bagaimana caranya berdiri tegak
hingga aku tak pernah menyesali
apa yang telah hilang dari hidupku
termasuk kehilangan orang yang sangat aku cintai,
tapi kali ini aku tidak mau kehilangan dirimu lelaki hebatku…sungguh…







Kamis, 16 Juni 2011

Kau Inspirasi






Sejuta puisi kehilangan kata-katanya
Berjuta cerita kehilangan alurnya
Bagai seorang ibu yang kehilangan bayinya
Dan seorang penulis kehilangan penanya
Bagai seorang bijaksana kehilangan kharismanya
Bagai nuansa tanpa udara


Seribu pujangga menunggu kau bercahaya
Untuk menuliskan lagi syairnya
Ribuan penulis menunggu kau kembali berdiri
Dan meneruskan cerita hebat tanpa fiksi

jika senyummu merekah sedikit saja
Ku yakin musim semi akan tiba
Seperti kebahagian seorang ibu yang menemukan bayinya
Bagai manusia bijak yang berkharisma
Bagai puisi penyair terhebat di dunia


Aku yakin punjangga besar
Tak akan mampu menuliskan hebat syairnya
Sebelum kau kembali berkata
Dan bangun dari murung buatan fana
Aku yakin berjuta cerita tak akan pernah terbaca
Sebelum dunia melihatmu bercahaya
Dan kembali meratakan jalan ke surga

Kau inspirasi yang bernyawa
Matimu akan dihidupkan manusia
Hidupmu akan di tinggikan berjuta raga

Tersenyumlah agar jendela dunia kembali terbuka
Agar atmosphere baru tercipta di udara
Agar kata-kata indah kembali menjadi besarnya karya
Agar kertas menjadi panggung cerita
Yang akan di baca masa

Aku yakin karenamu
Pena penyair kembali mengukir
Fantsticnya semesta

Agar pencipta lagu
Kembali bersenandung
Membumingkan kembali musik terbaik dunia

Ku yakin itu terjadi
Jika kau mampu berdiri lagi
Karena kau akan tersenyum lagi
Menjemput cahaya yang meraja di atas kepala


Curahan jiwa ini adalah teriakan semangat
Untuk manusia-manusia terhebat di dunia
Yang mampu berdebat dengan argument dunia yang berat

Ini adalah amanat
Untuk semua manusia dengan peran terberat
Dan bagiku semua peran yang berat adalah bagian dari manusia hebat

Sabtu, 11 Juni 2011

Dark and Candle Light

Lilin itu baru saja ku tiup
Ternyata udara yang keluar lewat mulutku
Mampu memadamkan cahaya indah penerang gelapnya ruang


Ah sayang, kau tak ku lihat..
Tapi tubuh hati, fikiran dan jiwaku
Jelas merasakan keberadaanmu
Yakin sekali iman dalam cintaku
Sebenarnya hanya itu penerang kecilku
Ku gengam tangan hangatmu,
Dan itulah sebenar2nya duniaku..
Ku rasakan setiap garis d telapak tanganmu..
itulah takdir dan nasib yang akan ku ikuti...
Sampai aku mati..
Pertanda aku siap menemanimu, menjalani kehidupan..
Sampai akhir garis, kematian...




Jangan kau nyalakan lagi lilin itu
Sejenak saja aku ingin gelap
Bukanya aku tidak ingin melihat indah wajahmu
Tapi aku hanya ingin merasakan sebesar apakah cinta itu di hatiku
Tanpa aku melihat semua yang terlihat indah
Biar ku cium saja bibir mu dalam gelap
Aku mohon jangan lagi kau nyalakan lilin itu
Agar  tiada yang senikmat mencintaimu
Agar  tiada yang senikmat menciummu
Agar  tiada yang senikmat memeluk tubumu
Tak apa gelap saja sayang..aku menyukainya
Bicaralah walau harus berbisik...
Gelap itu nikmat untukku..
Karena dunia yang terang benderang
Membuatku ingin terbang...
Sedangkan aku makhluk tak bersayap...
Terangnya dunia sering membuatku patah arang...
Tapi gelap membuat jiwa, diri, hati bahkan suaraku selalu merendah pada bumi...


Daun terjatuh dari batangnya...
Mungkinkah mencari batang lain sebagai penggantinya...
Seperti itulah aku bila tak ada dirimu..
Terjatuh, terbawa angin dan kering...
Dan tak mungkin tumbuh d batang lain..


Sebenarnya ruanganku benar2 gelap
Sepi
Hanya ada detak jantung dan jarum jam..
Aku pamit untuk menari
Berlari untuk menciummu
Berdansa di atas waktu
Menunggu, 
Tuhan menempatkan aku
Pada garis di tanganmu
Aku mencintaimu...seperti awan dan hujan
Bukankah kita memang satu

Kamis, 09 Juni 2011

Jika Suatu Saat Aku Pergi



Aku terbangun di keheningan malam
Mencoba meraih firdaus suci dengan lantai keras di bawah langit-langit bumi
Aku dijauhi peradilan ciptaan keduniawian
Mencoba berargumentasi tentang nasib dan takdir
Mungkinkah aku harus beranjak dengan damai dari perdebatan tanpa hal yang direbutkan
Di hening malam yang sunyi fikiranku menciptakan kegaduhan
Yang harus segera aku tinggalkan
Daun telingaku aku tutup dengan kedua telapak tanganku
Mencoba menutupi semua cemoohan nasibku yang tak pernah berhenti menggerogoti tubuhku
Teriakan tak bisa lagi aku jadikan senjata andalan untuk membuat nasibku hengkang dari malam-malamku dan mengganggu waktu tidurku
Ya Allah..ini sudah jam dua malam
Engkau masih membiarkanku berteman dengan kesusah payahan
Tubuhku sudah dingin
Aku  ingin tidur
Dan jika suatu saat aku pergi
Ku ingin itu yang terbaik

Hei..
 untukmu yang tengah tertidur di dunia yang mencintaimu
Tidurlah dengan nyenyak tapi malam ini aku deskripsikan  sebuah wacana untukmu
Tak sudi jikalau aku harus dipermainkan nasib
Tanyakan pada sejuta orang yang kau kenali
Apa yang mereka rasakan jika benar-benar harus menunggu sesuatu yang tak pasti
Apa kau mau kebencian menggeliat bagai akar jati di hatiku
Atau kau harus pergi
 dan kau boleh temui aku setelah hatimu tidak bimbang lagi

Untukmu yang tertidur di tentramnya hati dikelilingi orang-orang yang kau cintai
Hiduplah dengan cinta
Dan tetaplah berdherma
Mungkin tak ada pilihan hidup yang kau benci
Sehingga peduli apa kau dengan hidupku
Yang rancu
Jasadku hanya harus selalu ada untukmu
Tidak dengan bathinku yang tak pernah kau jelajahi
Bagaikan kepompong yang setelah satu windu tak pernah menjadi indahnya kupu-kupu
Benar sekali kalau cintaku tak pernah berubah untukmu
Jika suatu saat aku pergi
Aku hanya butuh waktu membenahi hati
Jika suatu saat aku pergi
Aku hanya butuh waktu menyembuhkan diri
Aku takut jika karena ini aku benar-benar tidak peduli lagi

Mati atau tetap hidupkah aku setelah ini
Pincang atau aku gusurkah kakiku setelah aku pergi

Aku mohon…
Apa lagi yang harus aku tonton dari kehidupanmu yang bukan denganku
Apa yang harus aku banggakan dari kisahmu yang bukan bersamaku

Lanjutkan segala pertimbangan
Tinggikanlah angan
Hanya Allah yang tahu
Ada apa di hatiku






Biarkan Aku Tak Mengenalmu



Biarkan aku tak kenal denganmu
Tak merindu nada suaramu
Tak meraba tangan hangatmu
Tak menyandarkan tubuhku di dadamu
Ternyata aku bukan bagian dari dunia
Ketika aku tahu dan harus menerima
Masa lalumu

Cinta itu adalah perih yang membutakan
Menipu perjalan dan jarak tempuhku
Tuhan memberi tahuku
Tapi aku tak peduli itu
Kiasnya cinta, memuakan akhirnya
Tetap saja butuh keikhlasan


Biarkan aku tak tahu perasaanmu
Aliran darahku memanas
Ajalku seperti telah memanggil
Ketika bait-bait lisanmu mengucur di jiwaku

Kau lelaki hebatku…
Engkau bukan milikku
Tangan  hebatmu membuatku menjadi makhluk baru setiap waktu

Kau lelaku baikku
Engkau bukan milikku
     Biarkan aku menyimpan semua waktu
                                                             Tetapi  bukan lagi untukmu

Jumat, 03 Juni 2011

Jika Tuhan Halalkan itu

Aku telah menghentikan perjalanan sendiriku beberapa waktu yang lalu
 ketika tuhan memberikanmu untukku dan aku tak pernah membuang waktu.
 Menurutku hidup itu bukan lagu
 yang alunannya bisa kita putar kembali ketika kita ingin menari di indahnya.
 Jika engkau membiarkanku sendiri aku mungkin akan berlari,
 karena jauhnya perjalanan hidup membuat aku tidak perduli.
 Tenang lelakiku sayang jangan mengeluh atas sakitmu…
hidup dan perjalanan ini pasti akan ada akhirnya,
seperti sebuah tali yang pasti akan ada ujungnya.
 Sayang jika kau ikat aku dengan erat
 dengan harap engkau bisa bersamaku selamanya,
 sungguh
 aku akan menguatkan ikatan itu
 hingga tak akan pernah putus selamanya.
 lelakiku…
indahnya dunia tak pernah menarik perhatianku selama ini
 melainkan hanya ikhlasnya hati agar aku bisa menerima semua yang terjadi.
 Sayang bagi manusia yang telah putus asa atas kasih Tuhan,
 kematian  adalah lebih baik baginya dari penghidupan yang kejam,
 tapi untukku tidak,
karena kasih sayang Allah tidak pernah berhenti menerangi jiwaku.
 Andaikan saja Tuhan menghalalkan,
 akan aku pakai setiap tetes keringatmu untuk berwudzu, sebagai tanda tujuan bhaktiku.
 Tapi bukan seperti itu
 sungguh tidak begitu.
Tapi apabila kau masih ragu dengan kesungguhanku, berteriaklah di telingaku dan tinggalkanlah aku, maka tetes-tetes cintaku akan mengikutimu
 dan mengiris perih hatimu.
Karena tak akan ada yang bisa mencintaimu
seperti aku…
Sayang kali ini hanya satu cita-cita besarku, aku ingin kau ikhlas padaku dalam keadaan apapun, kemudian aku ingin bertemu Rabbku tepat didalam pelukanmu…


Biarlah Tangan Allah yang Menghapusnya

Nanti...
Suatu saat...
Di saat jarum jam pada waktu menunjuk ke arahku...
Nanti...
Di saat detik itu menghampiri sisa-sisa hidupku,
Nanti..
D saat aku berada pada poros roda dunia yg paling mulia dari yang hina..
D saat itu pula...
Akan ada yang menghapus air mataku..
Akan ada tangan lembut yang memegang tanganku hangat dan erat
Akan ada yang menghiburku..
Mengubah murung menjadi tawaku...
Nanti...
Di saat padang pasir tandus itu
Menjadi padang rumput nan hijau..
Mungkin kau baru mengerti
Tak ada yang tak mungkin dalam jemari Tuhan..
Bila Dia berkeinginan, merubah sesuatu
Maka..
Kun fayakun...itu adalah ucap nyata
Iya aku sudah tak mampu lagi berbicara..
Maka ku biarkan jemari lemahku, mengungkapnya..
Iya aku berkata d titik putusnya asa!
Tapi bukankah duniaku belum berakhir masanya?
Apa masih ada sisa?
Ya Rabb, sisakan bahagia itu sedikit saja...
Dan jika tak ada, berilah harga untuk sebuah doa..
Sebagai simpananku di surga...
Aku bukan orang yang sabar, tp bukan berarti aku tak mencintai Tuhan..
Aku yakin Allah akan menjamin hidup dan matiku, jika semua urusanku, aku serahkan Kpd Nya..
Jika kau dan semua manusia di dunia, tak sudi untuk menghapus air mataku...
Biarlah tangan Allah yang lebih hangat menghapusnya...
Menghiburku dan menguatkan aku..
Merubahku seolah tak pernah bertemu denganmu...

It's Me
Nouviel
Saturday morning..
04 june 2011
....Broken....

Rabu, 01 Juni 2011

Doa Penulis Kecil

Doa Penulis Kecil

Aku menulis di setiap waktu yang aku punya
Mengunci diri dalam ruangan kecil penuh inspirasi
Menari setiap kali sendiri
Dan pergi ke luar untuk belajar
Lalu kembali lagi
Tak banyak yang aku lihat
Kecuali yang tak sengaja berkelebat

Andaikan kau tahu doa seorang penulis kecil di bawah arsy
Yang pada setiap malamnya mencoba menggoreskan sejarah alakadarnya
Tanpa ingin kembali meratapi nasibnya
Lalu merengek pada Tuhan yang sedang memanjakan hidupnya dengan cobaan
Berkelahi dengan ujung malam
Memaki diri ketika kantuk memeluk

Aku disini untuk berdoa ya Rabb
Dzikirku seolah melambaikan tangan pada Mu
Semoga kebetulan Engkau sedang melihatku
Ashma-ashmamu telah tumpah dari hatiku
Menggetarkan seluruh sel di tubuhku

Tak apa ujung malam menertawaiku
Asalkan Engkau melihatku Ya Rabb

Medengar
Si aku Aku yang tak tahu malu
Aku yang tak berilmu
Datang kembali dengan harapan kecil diampuninya dosaku

Tak apa
Aku tak peduli dengan
tubuhku yang mulai kering
dan dunia yang berpaling
asalkan Engkau sudi mencintaiku lagi
membasahi jiwaku yang kering