Senin, 07 November 2011

Obsesi

     Akhirnya, aku menyalami semua obsesi duniawi, hingga tak ada yang aku ingini selain mempersiapkan kebaikan dalam butir-butir hari menuju upacara kematian. Akhirnya kehidupanku tak butuh lagi pujian, muak dengan kearoganan. Sesaat lalu, aku adalah wanita hedonis yang tak pernah hebat, yang hanya bangga dengan kekaguman mereka, mengejar apa yang tak perlu aku kejar, wajah-wajah munafik, hari-hari yang dengan bangga aku mengecewakan Allah dan kau sayang, sekarang aku kelelahan dan sadar dari kebisingan. Tapi aku masih sangat beruntung karena Allah masih sangat Maha baik kepadaku, terlebih lagi kau masih sabar menungguku sayang.
     kehidupanku saat ini, adalah kehidupanku yang paling indah, dengan segelas kopi untukmu dan secangkir teh hangat untukku di pagi hari usai shalat subuh. kali ini aku sungguh terobsesi sayang...terobsesi untuk selalu membahagiakanmu, terobsesi untuk menjadi wanita terhebat di seluruh jagat raya namun hanya bagimu...tak untuk siapapun.
     tak perlu kau merubah dirimu sayang, karena aku yang akan menghiasinya dengan selalu menciumi hatimu. akan aku rawat kehidupan kita, apapun yang ada di dalamnya, jangan tekuk wajahmu sayang, Allah bersama kita....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar